Permasalahan sampah telah menjadi persoalan yang krusial di Indonesia termasuk di Provinsi Bengkulu seolah tidak kunjung ada penyelesaian. Selain mencemari lingkungan serta ancaman bagi kesehatan manusia yang serius akibat berkembangnya bakteri serta peningkatan populasi hewan pengerat yang tentunya akan membuat kualitas lingkungan menurun.
Dalam proses mengurai atau pengelolaan sampah ini, diperlukan langkah konkrit dan strategis kerjasama dari semua pihak. Tidak terkecuali Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) sebagai salah satu lembaga pendidikan di provinsi Bengkulu yang diyakini mempunyai sumber daya manusia dalam menangani permasalahan ini.
Demikian disampaikan Rektor UMB, Dr. Susiyanto, M.Si saat memberikan sambutan pada kegiatan Pelatihan Vokasi Pengolahan Sampah dan Bank Sampah di Hotel Santika, Senin lalu (25/10/2022). “Sampah sudah menjadi permasalahan nasional yang krusial dan harus segera ditangani, untuk itu UMB siap berkontribusi bermitra dengan pemerintah,” ungkapnya.
Lebih lanjut Susiyanto berharap dengan adanya kegiatan ini akan ada langkah-langkah konkrit dan produktif untuk mengatasi persoalan sampah. Karena menurutnya dengan pengolahan sampah yang benar akan berdampak nilai positif bahkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk itu UMB sudah menyiapkan tenaga-tenaga ahli profesional di bidangnya dalam membantu pemerintah mengatasi masalah ini.
Sementara itu Kepala Balai Sarana Permukiman Provinsi Bengkulu, Ir. Daniel Kuddi Sangle mengatakan melalui kegiatan pelatihan vokasi pengelolaan persampahan untuk masyarakat akan terbangun komitmen dan strategi pemanfaatan infrastruktur. Melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) ia berharap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah secara umum.
“Diharapkan dengan adanya program kegiatan ini juga dapat memberikan kontribusi peningkatan ekonomi masyarakat setempat,” katanya.
Lebih lanjut Daniel mengucapkan terimakasih kepada UMB yang telah bersedia membantu pemerintah dengan memberikan sumbang saran terhadap persoalan sampah melalui kegiatan pelatihan vokasi pengolahan sampah dan bank sampah. (humas)