Sebagai upaya penguatan kapasitas kelembagaan RKDD Desa Wisata Rindu Hati, tim dosen dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi, Pelatihan, dan Workshop Manajemen – Perencanaan Organisasi RKDD (Ruang Komunitas Desa Digital) di Desa Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat hasil kolaborasi antara Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendiktisaintek dan LPPM Universitas Muhammadiyah Bengkulu, yang dilaksanakan selama dua hari, 27–28 Juni 2025. Acara ini diikuti oleh unsur masyarakat desa, mulai dari kader perempuan, pokdarwis, pemuda, karang taurana hingga perangkat desa.
Desa Rindu Hati sendiri merupakan desa wisata berbasis alam yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, namun juga termasuk dalam kawasan rawan bencana, khususnya banjir dan longsor. Karena itu, penguatan kelembagaan komunitas melalui organisasi RKDD menjadi sangat penting untuk membangun desa yang tangguh dan adaptif, baik secara digital maupun kelembagaan.
Sejumlah narasumber yang kompeten turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain Dr. Sri Indarti, M.A., M.Si., Dr. Titi Darmi, M.Si., Dr. Meliaty Fintharisari, M.M., Dr. Nopliza Eka Patrisia, M.Si., dan Yuza Reswan, S. Kom., M.Kom. Para fasilitator memberikan pembekalan terkait pengelolaan organisasi komunitas digital, strategi komunikasi berbasis masyarakat, perencanaan program kerja, serta integrasi manajemen risiko bencana ke dalam tata kelola kelembagaan desa.
Dr. Sri Indarti menyampaikan bahwa RKDD bukan hanya sebagai pusat informasi digital, tetapi juga sebagai ruang pemberdayaan dan koordinasi masyarakat desa, terutama dalam menghadapi risiko bencana.
“RKDD dapat menjadi simpul penting dalam membangun komunikasi krisis, pelayanan informasi publik, serta pengembangan ekonomi digital. Apalagi bagi desa wisata seperti Rindu Hati yang memiliki kerentanan terhadap bencana alam,” ujar Dr. Sri Indarti.
Kegiatan berlangsung secara interaktif dengan diskusi kelompok, simulasi penyusunan struktur organisasi, hingga rencana tindak lanjut (RTL). Antusiasme peserta sangat tinggi dan menjadi bukti semangat masyarakat dalam membangun desa yang adaptif dan mandiri.
Menutup kegiatan, Sekretaris Desa Rindu Hati, Bapak Iman Pawi, S. Kom, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas terlaksananya kegiatan ini di desa mereka.
“Kami sangat berterima kasih kepada tim Universitas Muhammadiyah Bengkulu atas pelatihan yang sangat bermanfaat ini. Semoga RKDD dapat kami kembangkan lebih lanjut sebagai pusat kegiatan masyarakat dan informasi desa, khususnya dalam mendukung Desa Rindu Hati sebagai desa wisata yang tangguh terhadap bencana,” ujarnya.
Sebagai bentuk tindak lanjut, masyarakat dan tim pengabdian berkomitmen untuk terus bersinergi dalam pengembangan RKDD sebagai ruang komunitas inklusif yang mampu menjawab tantangan zaman melalui inovasi dan kolaborasi berkelanjutan.


