Kementerian Kehutanan menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan dan Rektor UMB, yang berlangsung di Gedung Hassan Dien, kampus UM Bengkulu 04/08.
Nota Kesepahaman ini mencakup kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian, pengkajian, pengabdian kepada masyarakat, alih teknologi, pertukaran data informasi, dan fasilitasi Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) yang akan menjadi laboratorium alam bagi sivitas akademika UMB.
Acara diawali dengan sambutan dari Rektor UMB dan Gubernur Bengkulu, lalu dilanjutkan dengan arahan dari Menteri Kehutanan, yang menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah dan perguruan tinggi dalam menjawab tantangan masa depan sektor kehutanan Indonesia.
Dalam arahannya Menteri Kehutanan, Raja Antoni menyampaikan perlunya keterlibatan publik dalam pelestarian hutan. “KHDTK adalah salah satu cara pemerintah untuk melibatkan kampus dalam pengelolaan hutan agar memberi manfaat pada Masyarakat”, ungkap Raja Juli. Lebih jauh dia menyebut keterlibatan publik sangat penting karena negara butuh partisipasi masyarkat dalam mensukseskan program termasuk pengelolaan hutan. “Selamat pada Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang telah mendapatkan mandat untuk mengelola 1992 ha lahan KHDTK sebagai laboratorium alam bagi UM Bengkulu untuk menunjang Pendidikan, pelatihan, konservasi dan pengabdian pada Masyarakat,” tegasnya.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Menteri Kehutanan juga menyerahkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang Pengelolaan KHDTK kepada UMB, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap penguatan peran kampus dalam konservasi dan riset kehutanan.
Momen bersejarah ini terasa semakin bermakna karena berlangsung di Gedung Hassan Dien, yang tak hanya menjadi bagian dari kampus UMB, tetapi juga memiliki nilai historis. Hassan Dien merupakan ayah dari Ibu Fatmawati, penjahit bendera merah putih pertama Indonesia. Di tengah suasana menjelang 80 tahun kemerdekaan Indonesia, kerja sama ini menjadi simbol kesinambungan semangat kebangsaan melalui ilmu pengetahuan dan pengelolaan kehutanan.
Kegiatan ditutup dengan penanaman pohon bersama di halaman kampus UMB oleh Menteri Kehutanan, Rektor UMB, Pimpinan daerah, jajaran Kementerian, serta mahasiswa UMB. Penanaman pohon ini menjadi bentuk komitmen bersama dalam menanam kebaikan untuk masa depan, sekaligus mempererat hubungan antara pemerintah, perguruan tinggi, dan generasi muda dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Tinggalkan Balasan