Spirit Islam dan Ke-Muhammadiyah selalu menjadi nafas gerakan UMB dalam setiap aktivitas kesehariannya. Hadirnya bulan Ramadhan 1445 H menjadi spirit tersendiri bagi UMB untuk mengelar rangkaian kegiatan yang akan menyemarakkan ramadhan sehingga nuansa ramadhan akan terasa sepanjang bulan suci ini. Serangkaian kegiatan ramadhan telah disiapkan oleh panitia Gebyar Ramadhan UMB 1445 H. “Ramadhan kali ini kita memiliki beragam kegiatan baik bagi civitas akademika tadarus, pelatihan mubaligh dan mubalighat, podcast, santunan dhuafa dan satu kegiatan terbaru yang kita sebut “Kota Ramadhan”, ungkap Dr. Rangga Jayanuarto, M.H ketua panitia Gebyar Ramadhan UMB. lebih rinci Dekan Fakultas Hukum ini menjelaskan kota ramadhan adalah sebuah program yang mengkolaborasikan antara seni dan usaha produktif. “Kita menyediakan lapak yang dapat disewa oleh pelaku usaha untuk menjajakan dagangannya dan kita pusatkan di area kampus 4 UMB”.
Rektor UMB dalam sambutan pembukaan Gebyar Ramadhan 1445 H berharap suasana ramadhan akan terlihat dalam aktivitas civitas akademika. “Gebyar Ramadhan 1445 H dengan seluruh rangkaian kegiatannya moga dapat meningkatkan spirit keislaman dan akhirnya berbuah ketaqwaan”, ungkap rektor dalam sambutannya. Rektor mengapresiasi seluruh gagasan panitia gebyar ramadhan dalam mrnghadirkan kegitan yang bersentuhan langsung pada civitas dan masyarakat. Hal senada juga disampaikan oleh ketua BPH-UMB Dr. Syaifullah, M.Ag, “Ramadhan mesti menjadi penyemangat kita dalam ibadah, saya mengapresiasi segala usaha dan kegiatan termasuk penggalangan dana yang bersumber dari sumbangan civitas akademika untuk menunjang aktivitas ramadhan ini” jelas Syaifullah. Lebih jauh dia berharap ramadhan kali ini kualitas amal kita meningkat karenanya spirit ramadhan harus selalu ada dalam diri kita.
Sementara itu ketua PWM Dr. Fajrul Hamidi, M.H dalam pesannya berharap ramadhan tahun ini dapat menjadikan kita memiliki qolbun salim. “Ketaqwaan yang menjadi esensi ibadah puasa dapat terwujud jika kita memiliki qolbun salim, Qolbun salim akan mendorong kita menjadi insan paripurna, memiliki jiwa toleran dan saling membantu sesama”, ungkap Fajrul Hamidi. Kegiatan pembukaan gebyar ramadhan ini diakhiri tausiyah Dr. H. ahmad Dasan, M.A anggota komisi kajian MPRRI. “Melaksanakan ibadah puasa mesti paham dasar hukumnya, kaidah hukum puasa sebagaimana yang termaktub dalam surat Al-Baqarah 183 jelas memastikan ibadah ini bertujuan menjadikan manusia memiliki derajat taqwa”, terang Ahmad Dasan. Lebih rinci dosen fakultas hukum UMB ini mengilustrasikan seperti kehidupan bernegara puasa pun memiliki rambu-rambu yang harus dipatuhi agar goal taqwa yang kita inginkan tercapai. “Pelajari dan pahami role yang ada dalam ramadhan ini agar kita dapat maksimal beribadah dan menjadikan puasa sebagai sarana untuk meraih kesempurnaan ketaqwaan dan kesalehan”, pungkas Ahmad Dasan diakhir tausiyahnya.