Pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan di Sportatorium Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) sukses menyedot antusias publik. Ribuan pasang mata pecinta seni asli jawa ini hadir dan menyimak lakon Banjaran Kokrosono yang dimainkan trio dalang Prof. Dr. KPH. Yanto, S.K., S.H.,M.H (ketua PMJB), Ki Dalang Sri Kuncoro dan Ki Dalang Subiyanto. Ketiga dalang memainkan wayang dengan sangat piawai sehingga selalu mendapat apresiasi tepuk tangan audience.

Dibarisan kursi VVIP, tampak unsur Forkopimda Bengkulu, Wamenpar, Gubernur, Walikota, Seluruh Bupati se-provinsi Bengkulu, Kapolda, Danrem, ketua DPRD Prov Bengkulu, Kajati, Ketua PTA, DanLanal dan tamu undangan istimewa lainnya. Hadirnya puluhan pejabat dan ribuan masyarakat menjadikan Sportatorium kampus 4 UMB yang berkapasitas 4.000 penonton terisi setiap sudutnya.
Gubernur Bengkulu H. Helmi Hasan, S.E mengapresiasi PMJB dibawah kepemimpinan Prof. Yanto. “Terimakasih saya sampaikan kepada prof. Yanto yang sudah menahkodai PMJB sehingga menjadi kesatuan masyarakat Jawa di Bengkulu yang terus membaur dan menebarkan persaudaraan bagi paguyuban lain, dan PMJB telah melakukan regenerasi berkelanjutan,” ujar Gubernur.

Dihadapan Wamenpar dan masyarakat Bengkulu, Helmi menegaskan Bengkulu adalah Bumi Merah Putih tempat dilahirkannya Fatmawati ibu Negara pertama RI. Sebagai bagian yang terpisahkan dari perjuangan bangsa Indonesia Bengkulu terus mengelorakan spirit persatuan dan hal ini terbukti salah satunya pagelaran wayang kulit ini. “Pagelaran wayang kulit bukti masyarakat jawa cinta budaya, begitu pun warga Bengkulu yang hari ini merayakan pesta budaya Tabut, tabut milik bukan hanya Bengkulu tapi milik Indonesia dan bahkan dunia”, tegas Gubernur yang diamani anggukan kepala Wamenpar. “Terimakasih PMJB, PMJB banyak menorehkan tinta emas bagi Bengkulu, kedepan anggota Paguyuban masyarakat jawa harus terus memberikan kontribusi bagi provinsi Bengkulu”, pinta Helmi Hasan


