Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UM Bengkulu) melepas tiga mahasiswa International Program of Communication Studies (IPCS) yang akan mengikuti program magang riset internasional di Universiti Sains Malaysia (USM). Acara pelepasan berlangsung pada Senin, 25 Agustus 2025, di kampus 1 UM Bengkulu.

Tiga mahasiswa yang berangkat adalah Rena Novriani, Winda Agustina, dan Dio Alfiano. Mereka akan menjalani kegiatan magang riset selama satu bulan penuh, mulai 1 hingga 30 September 2025, di Penang, Malaysia. Program ini merupakan bagian dari kurikulum kelas internasional yang sudah disiapkan sejak awal mereka menempuh studi di UM Bengkulu.

Rektor UM Bengkulu, Dr. Susiyanto, M.Si, memimpin langsung acara pelepasan tersebut. Ia didampingi Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Dr. Onsardi, serta para Wakil Dekan di lingkungan FISIP UM Bengkulu. Kehadiran pimpinan universitas memberi dukungan moral yang kuat bagi mahasiswa.

Dalam sambutannya, Susiyanto menegaskan bahwa keberangkatan mahasiswa IPCS menjadi bukti kesungguhan UM Bengkulu dalam mengembangkan program internasionalisasi. “Keberangkatan kalian bukan sekadar perjalanan akademik, tetapi juga tanggung jawab membawa nama baik universitas, Muhammadiyah, Bengkulu, dan Indonesia,” kata Susiyanto.

Ia menambahkan, UM Bengkulu baru saja meraih akreditasi institusi unggul dari BAN-PT dan akan terus menghadirkan pendidikan tinggi berkualitas. Menurutnya, pengiriman mahasiswa ke luar negeri juga menyusul puluhan mahasiswa UM Bengkulu lainnya yang telah lebih dulu mengikuti program student mobility ke berbagai negara.

Program IPCS sendiri merupakan salah satu kelas internasional yang dikelola bersama antara Prodi Ilmu Komunikasi UM Bengkulu dan Kantor Urusan Internasional. Selain itu, UM Bengkulu juga memiliki kelas internasional di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Kurikulum dirancang dengan keunggulan penguasaan bahasa asing dan pengalaman akademik lintas negara, termasuk kesempatan magang di luar negeri.

Selama sebulan di Malaysia, Rena, Winda, dan Dio akan melakukan riset dengan bimbingan dosen USM. Mereka akan mengikuti kegiatan akademik, diskusi, serta observasi lapangan. Hasil riset diharapkan menjadi bekal penting untuk meningkatkan kemampuan penelitian mereka.

Kepala Kantor Urusan Internasional UM Bengkulu, Andi Azhar, Ph.D, menyampaikan bahwa program ini berada di bawah payung UM Bengkulu Global Pathways. “Di bawah bendera UMB Global Pathways, kami ingin meneguhkan posisi UM Bengkulu sebagai kampus berskala internasional,” ujarnya.

Ia menjelaskan, selain magang, UM Bengkulu Global Pathways juga meliputi riset bersama, student exchange, hingga program double degree. “Di tahun 2025 saja, UM Bengkulu sudah menjalin kerja sama akademik dengan 20 mitra baru. Kini total ada lebih dari 60 mitra internasional yang dimiliki UM Bengkulu,” tambah Andi.

Koordinator International Undergraduate Program (IUP) UM Bengkulu, Bertha Tesma Wulandari, S.Kep, Ns., M.Kep, menyebut bahwa magang riset internasional di USM akan memperkaya pengalaman mahasiswa IPCS. “Mereka akan digembleng langsung oleh mentor riset di USM. Sekembalinya ke Bengkulu, kemampuan riset mereka diharapkan meningkat pesat,” kata Bertha.

Selain aspek akademik, Bertha menilai program ini juga memberi manfaat sosial. Mahasiswa akan berinteraksi dengan masyarakat lokal di Penang. “Itu menjadi kesempatan penting untuk memahami dinamika masyarakat multikultural,” ujarnya.

Dr. Onsardi, Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi UM Bengkulu, menambahkan bahwa universitas terus memperkuat dukungan terhadap program internasionalisasi. Menurutnya, kerja sama dengan kampus luar negeri adalah cara efektif memperluas wawasan mahasiswa dan memperkuat jejaring akademik.

Salah satu peserta, Rena Novriani, mengaku bersemangat menghadapi program ini. “Kami merasa bangga bisa membawa nama UM Bengkulu ke luar negeri. Harapannya pengalaman ini membuat kami lebih siap menghadapi dunia profesional,” katanya.

Peserta lain, Dio Alfiano, menyebut bahwa kesempatan ini akan menjadi pengalaman berharga. Ia berharap magang di USM dapat menambah keterampilan riset dan membuka peluang kolaborasi di masa depan. “Kami ingin belajar sebanyak mungkin selama di Malaysia,” ujarnya.

Dengan pelepasan tiga mahasiswa IPCS ini, UM Bengkulu kembali menegaskan komitmennya terhadap internasionalisasi pendidikan tinggi. Universitas berharap mahasiswa yang berangkat dapat menjadi duta akademik sekaligus membawa pulang pengalaman yang bermanfaat untuk pengembangan kampus.

Bagikan
Kirim Pesan
Hai Kak!
Kamu sudah terhubung dengan admin Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UM Bengkulu). Ada yang bisa kami bantu?