Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UM Bengkulu) menerima kunjungan kerja Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen Dikdasmen), Fajar Riza Ul Haq di aula Hasan Dien, Kampus 4 Jl. Adam Malik, kota Bengkulu, Sabtu (09/08). Kedatangan Wamen Dikdasmen tersebut disambut langsung oleh Rektor UM Bengkulu, Dr. Susiyanto, M.Si, para Wakil Rektor, Pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah Bengkulu, ketua BPH dan sivitas akademika UM Bengkulu.
Kehadirannya tidak hanya untuk bersilaturahmi namun sekaligus memberikan kuliah umum dengan tema “Deep Learning Mewujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua” pada seluruh sivitas akademika UM Bengkulu, turut hadir juga perwakilan ortom, dan Amal Usaha Muhammadiyah Bengkulu.

Dalam kuliahnya, Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq memperkenalkan arah dan visi pendidikan 2045, dan juga 7 kebiasaan yang dikenal sebagai “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Menurutnya 7 kebiasaan ini dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter unggul.
Ia tegaskan, bahwa pentingnya mengkampanyekan gerakan 7 kebiasaan anak hebat Indonesia, agar anak-anak bisa berinteraksi dengan teman sebayanya, bisa bersosialisasi dengan lingkungannya. Sehingga upaya menciptakan generasi emas Indonesia menuju tahun 2045 dapat terwujud. “ Inilah cara kita untuk mengatasi tantangan agar di 2045 kita bisa mencapai generasi emas, bukan generasi cemas,” harapnya.
Dalam kuliahya, Ia mengajak warga Muhammadiyah turut menggerakkan inisiatif strategis tersebut, demi mewujudkan pembangunan SDM unggul . “Saya percaya warga Muhammadiyah di Bengkulu ini punya semangat yang sama untuk membangun generasi yang berkemajuan di 2045, disinilah peran penting Universitas Muhammadiyah Bengkulu sebagai lokomotif pencerahan di Bengkulu,” pintanya.
Wamen Dikdasmen juga menegaskan deep learning yang hari ini digaungkan oleh Kemendikdasmen bukanlah kurikulum baru. “Deep leraning adalah metode dalam pembelajaran, kita harus mengedepankan proses berfikir bukan hanya transfer knowledge saja dalam proses pembelajaran, setiap institusi Pendidikan kita harus berorientasi pada kualitas tidak hanya soal kuantitas semata”, tegasnya
Diapun mendorong UM Bengkulu untuk terus meningkatkan kualitasnya untuk menuju kampus unggul. “Saya sangat mengapresiasi spirit pak rektor dan jajaran yang terus menyiapkan diri menjadi kampus yang unggul, satu yang harus saya tekankan sebagai kampus swasta yang biasanya sangat tergantung pada kuantitas jumlah mahasiswanya namun kedepan UM Bengkulu harus focus pada soal kualitas agar terus dapat memberikan kontribusi terbaik pada provinsi Bengkulu dan bangsa Indonesia,” jelas Fajar. Tak hanya itu dia berharap UM Bengkulu terus menyuarakan pentingnya memutus rantai generasi tingginya angka putus sekolah pada tingkat menengah yang berakibat rendahnya jumlah siswa kita yang melanjtkna Pendidikan tinggi.
“Saya mendorong UM Bengkulu untuk terus membangun komunikasi dan kolaborasi dengan stakeholder pendidikan agar tingginya anak putus sekolah tingkatan dasar dan menengah di provinsi Bengkulu terus diturunkan, jika jumlah anak yang dapat akses Pendidikan dasar meningkat tentu juga akan berefek meningkatnya jumlah calon siswa untuk melanjutkan ke Pendidikan tinggi termasuk didalamnya UM Bengkulu, semua menjadi tugas dan tanggungjawab kita untuk mendorong dan menuntaskan persoaln tersebut”, terang aktivis muda Muhammadiyah ini.

Sementara itu, Rektor UM Bengkulu, Dr. Susiyanto, M.Si, dalam sambutannya menegaskan komitmen UM Bengkulu menjadi motor penggerak kemajuan pendidikan, Susiyanto bahkan sangat optimis kedepan UM Bengkulu akan menjadi perguruan tinggi unggul kedepan.
“Dengan spirit kemajuan dan semangat berfastabiqul khairat UM Bengkulu siap menjadi kampus unggul dan menjadi motor pengerak kemajuan Pendidikan di provinsi Bengkulu khususnya, Indonesia dan global,” tegas rektor.
Tinggalkan Balasan