Sportatorium Universitas Muhammadiyah Bengkulu kembali mendapatkan kepercayaan publik sebagai sebagai vanue kegiatan berskala nasional. Kali ini Launching Desa Migran Emas provinsi Bengkulu menjadikan Sportatorium sebagai vanue, ribuan audience hadir dalam kegiatan launching ini, tercatat pelajar, mahasiswa, masyarakat, stakeholder pemerintahan dan swasta tumpah ruah dalam launching yang dihadiri langsung oleh Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, Forkopimda dan rektor UM Bengkulu.
Desa Migran Emas sebagai langkah mencegah terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang berkedok rekrutmen calon PMI, tegas Menteri P2MI. “Basis orang merekrut di desa. Oleh karena itu kita harus membuat ekosistem perlindungan di desa. Harus ada kerja sama antara kepala desa, polisi, perangkat masyarakat, dan pihak terkait, untuk memastikan rakyat yang ingin bekerja ke luar negeri dengan aman,” jelasnya.
Menteri meningatkan perlunya perlindungan dari tingkat yang paling dekat dengan masyarakat yakni desa sangat dibutuhkan agar masyarakat tidak terkecoh oleh sindikat TPPO. “Banyak berangkat non-prosedural itu karena calo-calo merajalela di kampung-kampung, bahkan ada kepala desa dan perangkat desa jadi calo, (dan juga penjahat lain, sindikat lain di desa-desa). Nah bahaya ini harus kita cegah, kita lindungi dan buat sistemnya,” ucapnya.
Terpisah, penanggungjawab Sportatorium Yuza Reswan menyampaikan terimaksaih atas kepercayaan panitia yang menjadikan sportatorium UMB sebagai vanue Launching Desa Migran Emas ini. “Alhamdulillah kepercayaan publik pada sportatorium UMB semakin tinggi dan kita terus berkomitmen memberikan yang terbaik pada masyarakat”, ungkapnya. Lebih jauh dia memastikan dengan daya tampung Sportatorium UMB kisaran 4.000an orang, gedung ini representatif untuk kegiatan seminar, konser maupun resepsi pernikahan. “Bagi masyarakat Bengkulu yang ingin menggunakan Sportatorium UMB untuk beragam aktivitas silahkan komunikasi pada penanggungjawab penggelolaan 085267468338,” pungkas Yuza Reswan dosen program studi Teknik Informatika UMB.
