Muhammad Faiz Isra, M.Pd
Gala Bunga Matahari Lagu ciptaan Sal Priadi telah diputar sebanyak 34jt kali. Lagu yang menjadi bagian album Markers and Such Pens Flashdisk ini rilis pada 14 Juni 2024. Lagu yang viral di berbagai platform media sosial ini selain enak untuk didengar juga memiliki makna yang sangat dalam.
Sal Priadi mengungkapkan bahwa dirinya menginginkan penikmat lagu ini meyandari duka tanpa harus berputus asa. Lagu yang ia ciptakan juga sarat dengan gambaran surga, yang kemudian jika kita perhatikan gambaran ini sudah diberitakan dalam al Qur’an dan hadis.
“Adakah sungai-sungai itu benar-benar dilintasi dengan air susu”
Hal ini sesuai dengan gambaran surga dalam Qs. Al Baqarah : 25
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
Kemudian dalam Qs. Muhammad : 15
Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai madu yang murni.
“Juga badan mu tak sakit-sakit lagi”
Mereka tidak akan pernah jatuh sakit, membuang ingus, atau meludah (Shahih Al-Bukhari)
“Kau dan orang-orang di sana muda lagi”
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan bahwa penghuni surga tidak akan mengalami penuaan, tidak ada kakek-kakek ataupun nenek-nenek. Penghuni surga selalu dihidangkan hal-hal yang menyenangkan dan mengasyikkan.
“Semua pertanyaan temukan jawaban. Hati yang gembira sering kau tertawa”
Dalam Qs. ‘abasa ayat ke 38-39
Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri, tertawa dan gembira ria
“Benarkah orang bilang, ia memang suka bercanda”
Nabi Muhammad SAW adalah manusia terpuji yang senang bersanda gurau, terdapat beberapa hadis yang menggambarkan candaan Nabi kepada sahabat.
Ada seorang laki-laki desa bernama Zahir, ia menghadiahi Nabi SAW sebuah hadiah dari desa. Nabi sering berbekal dengannya jika mengadakan sebuah perjalanan. Sering-sering Nabi mengatakan: ” Zahir orang desa sedangkan kita orang kota”. Nabi sangat mencintai Zahir, sekalipun buruk wajahnya. Suatu hari ketika dia sedang berjualan, Nabi mendatanginya seraya mendekapnya dari belakang tanpa sepengetahuannya. Zahir berteriak, tolong beritahu saya siapa ini?, lalu ia menoleh dan melihatnya, ternyata beliau adalah baginda Rasulullah SAW, maka ia tidak melepas punggungnya yang melekat dengan dada Nabi. Begitu Zahir tahu si pendekapnya, Nabi mengatakan, “Siapa yang hendak membeli budak?”, maka Zahir berkata, wahai Rasulullah, demi Allah kalau begitu Tuan mendapati saya seperti orang murahan (rendah). Nabi lantas berujar, “Akan tetapi disisi Allah kamu bukanlah orang yang murah”, atau beliau Rasulullah bersabda, “Akan tetapi di sisi Allah kamu sangatlah mahal.” (HR Ahmad 12187 Al-Albani: Shahih dalam Kitabnya)
Tinggalkan Balasan