Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Bengkulu merupakan salah satu fakultas yang terus berkembang. Hngga saat ini FISIP UMB memiliki tiga program studi ; Sosiologi, Administrasi Publik dan Ilmu Komunikasi. Dr. Juliana Kurniawati, M.Si Dekan Fisip menyebut kehadiran FISIP UMB telah memberi warna dalam dunia pendidikan di provinsi Bengkulu. “Alhamdulillah FISIP UMB dengan segala aktivitas dan gerakannya telah memberi warna dalam percaturan pendidikan khususnya pendidikan tinggi di Bengkulu, sebagai rasa syukur kami hadirkan Fesmasip (Festival Mahasiswa Fisip)”, terang Juliana. Fesmasip tahun 2024 ini mengusung tema “Building Solidarity For The Future”. Fesmasip hadirkan beragam kreatifitas mahasiswa FISIP UMB, terang doktor ilmu komunikasi ini.
Kegiatan Fesmasip 2024 di buka dengan Seminar Nasional Pendidikan Politik Bagi Mahasiswa dengan menghadirkan Apt. Destita Khairilisani, S.Farm, M.SM anggota DPD RI terpilih dapil Bengkulu 20224-2029 dan M. Hendrik Al Zen, M.Si ketua DPD Golkar Bengkulu Tengah. Dalam paparannya Destita menyebut pendidikan politik sangat penting khususnya bagi milenial. “Kesadaran berpolitik mesti dibangun sejak dini, bagi pemilih pemula anak sma atau mahasiswa tingkat awal pendidikan politik akan sangat penting karena akan berpengaruh pada pandangan dan keterlibatan dalam politik di kemudian hari”, terang wanita dengan ciri khas kerudung putih ini. Lebih jauh Destita beberapa komponen pendidikan politik yang mesti di perkenalkan pada milenial diantaranya; Pengetahuan tentang politk, Pemahaman tentang Proses Pemilihan, Kesadaran akan isu-isu Kontemporer dan Pengembangan Keterampilan Debat dan Argument. “Pendidikan Politik membantu mahasiswa memahami hak dan kewajiban mahasiswa sebagai warga Negara”, pungkas Putri asli kembang mumpo ini.
Sementara itu, Hendrik, M.Si dalam makalahnya menyebut Komunikasi politik sangat penting dan membantu dalam demokratisasi. “Persaingan komunikator politik untuk memengaruhi, memperoleh, mempertahankan dan memperluas kekuasaan hari ini yang makin sering kita saksikan, karenanya dibutuhkan komunikasi politik yang mumpuni agar demokrasi dan perpolitikan kita tetap sehat”, ungkap ketua DPD Golkar Benteng ini. Lebih rinci Hendrik memastikan tantangan komunikasi politik semakin kompleks dengan adanya penyebaran informasi yang cepat dan mudah dipengaruhi oleh algoritma media sosial. Ditanya dimana posisi mahasiswa, Hendrik menyebut sebagai agent of change yang memiliki intelektual dan idealism mahahasiswa mesti cerdas, terampil, kritis dan memiliki kemampuan komunikasi politik yang baik dan sehat. “Yang muda mesti yang bicara”, tegasnya diakhir paparannya.